Daftar pustaka

June 16, 2010 at 10:35 am (Uncategorized)

Daftar pustaka adalah merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
• Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
• Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
• Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :
Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses
Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:
Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring
Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring

CATATAN :
a. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri atas 2 nama atau lebih, cara penulisannya menggunakan nama
keluarga atau nama utama diikuti dengan koma dan singkatan nama-nama lainnya masingmasing
diikuti titik.
b. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan singkatan, ditulis sebagai nama yang
menyatu.
c. Nama dengan garis penghubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dirangkai dengan garis penghubung.
d. Penulisan gelar kesarjanaan
Gelar kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan dalam penulisan nama, kecuali dalam ucapan terima kasih atau prakata.
e. Gunakan istilah “anonim” untuk referensi tanpa nama penulis
f. Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan tidak boleh menggunakan dkk.
atau et al.

Contoh :
• Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.

• Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

• Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )

Permalink Leave a Comment

Kutipan

June 16, 2010 at 10:26 am (Uncategorized)

Kutipan
Kutipan adalah Pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan. Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah yang bertujuan untuk pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
JENIS KUTIPAN

• Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli
• Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti sarinya saja
• Kutipan pada catatan kaki
• Kutipan atas ucapan lisan
• Kutipan dalam kutipan
• Kutipan langsung pada materi.

A. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan persis apa adanya, tidak diubah, sama seperti yang dibicarakan/ditulis yang dikutip. Kutipan langsung ini biasanya digunakan jika kita menuliskan sesuatu yang riskan atau salah penafsiran jika dilakukan dengan kutipan tak langsung, misalnya: mengutip ayat suci, puisi atau pasal-pasal dalam undang-undang dan yang lain-lain yang membutuhkan keautentikan kutipan. Kutipan langsung terbagi atas kutipan panjang dan kutipan pendek. Kutipan panjang biasanya terdiri dari lima baris atau lebih. Penulisan biasanya berbentuk alinea baru, spasi tunggal, margin kiri masuk kedalam teks lima spasi dan tidak mengunakan tanda petik Kutipan pendek biasanya kurang dari lima baris. Penulisanya diintegrasikan dengan tulisan inti (teks), dua spasi, dan diberi tanda kutip. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip langsung adalah:

• Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip
• Harus mengunakan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks asli
• mengunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian dari kutipan yang dihilangkan.

CONTOH :
……….“semua fihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ……. diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1998:23).

B. Kutipan tak langsung (inti sari pendapat)

Kutipan tak langsung adalah kutipan yang sudah diubah redaksinya (kalimatnya). Dalam kutipan tak langsung yang dikutip hanya inti atau maksud pembicara/penulis yang dikutip. Redaksi diganti dan dibuat sendiri oleh penulis yang mengutip. Kutipan ini terbagi atas parafrase dan rangkuman. Parafrase adalah pengungkapan kembali maksud penulis dengan kalimat (redaksi) sendiri. Rangkuman adalah pengungkapan maksud penulis dengan kalimat (redaksi) sendiri dalam bentuk yang lebih pendek dari aslinya, misalnya aslinya adalah sepuluh halaman dirangkum menjadi dua kalimat. Semua kutipan tak langsung tidak mengunakan tanda petik. Kutipan tidak langsung dapat dibuat secara panjang maupun pendek dengan cara :
• Diintegrasikan dengan teks
• Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
• Dicantumkan sumber kutipan

CONTOH:
Seperti yang dikatakan oleh Djumberansyah (1994:124) bahwa Filsafat pada dasarnya merupakan akal budi manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya mendalami dan menyelami secara radikal dan integral serta sistematik.

C. Kutipan Pada Catatan Kaki

Kutipan pada catatan kaki, biasanya, merupakan kutipan langsung yang dapat dicantumkan secara panjang maupun pendek dengan cara.

• Selalu diberi jarak spasi rapat
• Diapit oleh tanda kutip, dan
• Dikutip tepat sebagaimana teks aslinya

CONTOH :
Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.

D. Kutipan Ucapan Lisan

Kutipan ucapan lisan atau chatting, sebenarnya, tidak terlalu dianjurkan dalam karya ilmiah. Akan tetapi, jika akan digunakan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah.

• Meminta persetujuan dari sumber, sedapat mungkin berupa transkip yang ditandatangani nara sumber
• Mencatat tanggal dan peristiwa tempat ujaran itu diucapkan
• Menyebutkan dengan jumlah sumbernya
• Menuliskan kutipan secara langsung atau tidak langsung pada badan teks atau pada catatan kaki.

Permalink Leave a Comment